Rangkuman Pengantar Manajemen Bab 12 Motivasi
MOTIVASI
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan,
dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting
bagi manajer, karna menurut definisi manajer harus berkerja dengan dan melalui
orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang berprilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
Motivasi bukan hanya satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi
seseorang. Dua faktor lainnya yang terlibat adalah kemampuan individu dan
pemahaman tentang perilaku yang diperlakukan untuk mencapai prestasi yang
tinggi atau disebut persepsi peranan. Jadi, bila salah satu faktor rendah, maka
tingkat prestasi akan rendah, walaupun faktor-faktor lainnya tinggi.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motifavi
(motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge),
keinginan (wish), dan dorongan (drive). Hal ini akan digunakan istilah
motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan.
Berbagai Pandangan Tentang Motivasi Dalam Organisasi
Perkembangan teori manajemen juga mencakup model-model atau
teori-teori motivasi yang berbeda-beda. Berikut ini akan dibahas tiga diantara
model-model motivasi dengan urutan atas dasar kemunculannya, yaitu:
Model Tradisional
Model ini menginsyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakan sistem pengupahan intensif
untuk memotivasi para pekerja - lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima
penghasilan.
B. Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya
menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga
penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah
faktor-faktor pengurangan motivasi. Mereka juga percaya bahwa manajer dapat
memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan
membuat mereka merasa berguna dan penting.
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi berbagai kebebasan
untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjannya.
C. Model Sumber Daya
Manusia
Para teoritisi seperti McGregor dan Maslow, dan para
peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan
manusiawi. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak
faktor- tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga
bekebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti. Mereka
beralasan bahwa kebanyakan orang yang terlah dimotivasi untuk melakukan
pekerjaan secara baik dan bahwa mereka tidak secara otomatis melihat pekerjaan
sebagai sesuatu yang tidak dapat menyenangkan.
Jadi, para karyawan dapat diberi tanggung jawab yang lebih
besar untuk pembuatan keputusan-keputusan dan pelaksanaan tugas-tugas.
Teori-Teori Motivasi
Teori-teori motivasi dapat diklarifikasikan menjadi tiga
kelompok petunjuk, isi dan proses.
Teori Petunjuk
(Prescriptive Theories)
Mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan. Teori-teori
ini didasarkan atas pengalaman coba-coba.
B. Teori Isi (Contect Theories)
Disebut teori kebutuhan (Need Theories), adalah bekenaan
dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada
pertanyaan “apa” dari motivasi.
Teori-teori ynag sangat terkenal, diantaranya :
1. Hirarki kebutuhan dari psikolog, Abraham H. Maslow
2. Freederick Herzberg dengan teori motivasi pemeliharaan
atau motivasi higienis
Teori Prestasi dari penulis dan peneliti David McClelland.
C. Teori proses (Process Theries)
Bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan
aspek “Bagaimana” dari motivasi. Teori yang termasuk kategori teori-teori
proses adalah :
-Teori pengharapan
-Pembentukan perilaku ( operant conditioning)
-Teori porter-lawler
-Teori keadilan
Teori-teori isi
Teori isi dari motivasi memusatkan perhatiannya pada
pertanyaan : apa penyebab-penyebab perilaku terjadi dan berhenti ?.
kebutuhan-kebutuhan,motif-motif atau dorongan-dorongan
yang mendorong , menekan , memacu, dan
menguatkan karyawan untuk melakukan
kegiatan.
Hubungan-hubungan para karyawan dengan faktor-faktor
eksternal (insentif) yang menyarankan,
menyebabkan, mendorong, dan
mempengaruhi mereka untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Teori isi menekankan pentingnya pengertian akan
faktor-faktor internal individu tersebut, kebutuhan atau motif yang menyebabkan
mereka memilih kegiatan,cara dan perilaku tertentu untuk memuaskan kebutuhan
yang di rasakan.
Faktor-faktor eksternal: seperti gaji, kondisi kerja ,
hubungan kerja, dan kebijaksanaan perusahaan tentang kenaikan pangkat, delegasi
wewenang, dan sebagainya, memberikan nilai atau kegunaan untuk mendapatkan
perilaku karyawan yang positif dalam usaha pencapaian tujuan organisasi.
Teori-Teori Proses
Teori proses berkenaan dengan bagaimana perilaku timbul dan
dijalankan. Teori-teori proses yang akan di bahas :
-teori pengharapan
-Pembentukan perilaku
-Teori porter-lawler
-Teori keadilan
A. Teori Pengharapan
Konsep ini berhubungan dengan motivasi dimana individu di
perkirakan akan menjadi pelaksana dengan prestasi tinggi bila mereka melihat :
suatu kemungkinan (probabilitas) tinggi bahwa usaha-usaha
mereka akan mengarahkan ke prestasi
tinggi
Suatu probabilitas tinggi bahwa prestasi tinggi akan mengarah
ke hasil-hasil yang menguntungkan
Bahwa hasil-hasil tersebut akan menjadi, pada keadaan
keseimbangan, penarik efektif bagi
mereka.
Teori pengharapan menyatakan bahwa menyatakan bahwa perilaku
kerja karyawan dapat dijelaskan dengan kenyataan: para karyawan menentukan
terlebih dahulu apa perilaku mereka yang dapat di jalankan dan nilai yang di
perkirakan sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya.
Contoh , bila seseorang karyawan mengharapkan bahwa
menyelesaikan pekerjaan pada waktunya akan memperoleh penghargaan, maka ia akan
termotivasi untuk memenuhi sasaran tersebut.
B. Teori keadilan
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung
membandingkan antara :
masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya
dalam bentuk pendidikan , pengalaman,
latihan dan usaha.
Hasil-hasil ( penghargaan-penghargaan) yang mereka terima ,
seperti juga mereka membandingkan balas
jasa yang di terima karyawan lain
dengan yang di terima dirinya untuk pekerjaan yang sama.
Keyakinan , atas dasar pembandingan , tentang adanya
ketidakadilan dalam bentuk pembayaran kurang atau lebih , akan mempunyai
pengaruh pada perilaku dalam pelaksaan kegiatan .
Ketidakadilan ini akan di tanggapi dengan bermacam-macam
perilaku yang berbeda,misal dengan menurunkan prestasi ,mogok , minta
berhenti,dan sebagainya. Bagi manajer , teori keadilan memberikan implikasi
bahwa penghargaan sebagai motivasi kerja harus di berikan sesuai yang di rasa adil oleh individu-individu yang
bersangkutan .
Motivasi adalah lebih dari sekedar teknik-teknik
Manajer dapat membeli waktu karyawan:manajer dapat membeli
kemampuan fisik karyawan,dan sebagainya: tetapi manajer tidak dapat membeli
antusiasme, inisiatif, kesetiaan,penyerahan hati, jiwa dan akal budinya.
Manajer harus memperoleh hal-hal tersebut.
Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai sistem,yang
mencakup sifat-sifat individu ,pekerjaan,dan situasi kerja,dan memahami
hubungan antara intensif, motivasi dan produktivitas,mereka akan mampu
memperkirakan perilaku bawahan.
Dosen pembimbing :
Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM.
#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#pebisnismudaindonesia
#wirausahanarotama
#narotamamendunia
#missmanagement
CONTOH VIDIO MOTIVASI :
Tugas pengantar manajemen - Universitas Narotama
Kelompok 4
Rangkuman Buku Manajemen Bab Motivasi
-Sumber Referensi Buku:
Penulis : Dr.T.Hani Handoko, M.B.A
Judul: Manajemen
Bab : 12 Motivasi
Hal : 251
Penerbit : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM YOGYAKARTA
Edisi 2
-Sumber vidio:
One Property Group :
SuccesBefore30:
Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM.
#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#pebisnismudaindonesia
#wirausahanarotama
#narotamamendunia
#missmanagement
No comments:
Post a Comment